Listrik dari tumbuhan HIDUP!

 Courtesy of Plant-e

Sebuah perusahaan Belanda, Plant-e, menyajikan sumber energi berkelanjutan yang baru: Listrik dari tumbuhan HIDUP! 
Keseluruhan gagasan teknologi ini berasal dari Dr.Ir.Bert Hamelers. Pada tahun 2008 bukti-prinsip diterbitkan dan pada tahun 2012 sebuah konsorsium diciptakan dan hasilnya menjadi perusahaan spin-off, pabrik e. Bagaimana bisa? Nah, Tanaman yang melakukan fotosintesis menghasilkan bahan organik, seperti C6H12O6. 
  Courtesy of Plant-e

Beberapa di antaranya akan digunakan oleh tanaman itu sendiri, tapi sisanya akan diangkut ke tanah melalui akar tanaman. Di dalam tanah, mikroorganisme menggunakan materi ini dan menciptakan air dan CO2. Air memiliki dua langkah untuk diciptakan. Di situlah bagian tanaman muncul. Dengan menciptakan selaput di tanah mereka memisahkan anoda dan katoda yang dimasukkan ke dalam tanah. 
  Courtesy of Plant-e


Pada bagian anoda pembuatan air terjadi dan dalam proses elektron dan proton dibuat sebagai limbah. Elektron mengalir melalui anoda, dan masukkan pemanen daya seperti lampu melalui kawat. Kemudian bagian kedua dari proses penciptaan air dimulai; Di bagian katoda proton memenuhi O2 dari udara dan menciptakan air. Keseluruhan pendekatan ini mirip dengan baterai apel atau kentang yang digunakan di sekolah menengah untuk menciptakan listrik, namun untuk menciptakan sumber energi yang berkelanjutan, pabrik tidak boleh diracuni. Oleh karena itu, mereka menggunakan interkom Elektroda dan memperbaiki sendiri tanaman dan bakteri. Jadi semua yang dibutuhkan sistem ini adalah CO2, air dan cahaya, sehingga bisa menghasilkan listrik siang dan malam, 4season. 

Di lingkungan perkotaan normal, seperti kota, sistem bisa digunakan di atap sebagai atap hijau. Atap listrik hijau pertama di dunia adalah Institut Ekologi Belanda. Sistem modular dan pada saat ini 15 meter persegi itu sudah cukup untuk pengisian ponsel. Fakta yang menarik adalah bahwa sistem atap hijau menggabungkan produksi listrik dengan keuntungan atap hijau, seperti penyimpanan air, menangkap CO2, memurnikan udara dan permukaan isolasi. Tujuan perusahaan adalah untuk menyediakan sistem di seluruh dunia untuk seluruh umat manusia, sebuah tujuan mulia menurut saya. Setelah mengenalkannya di lingkungan perkotaan, mereka akan pergi ke sawah yang ada dan kemudian setiap lahan basah yang memenuhi syarat untuk menanam tanaman, bahkan di lingkungan yang airnya tercemar!
 Courtesy of Plant-e

Sekitar 1,4 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap listrik, dan itu berarti tidak ada cahaya, tidak ada internet dan bahkan tidak ada telepon. Tapi dunia mereka akan berubah sekarang jika Plant-e menjadi kenyataan.

9 TUGAS ARSITEK

Apakah arsitek adalah seorang juru gambar???
            Pada kenyataannya, dalam sebuah tim desain, seorang juru gambar (Drafter) adalah anak buah seorang Arsitek.
Menggambar bukanlah pekerjaan utama seorang Arsitek, lantas apa sebenarnya pekerjaan arsitek?
Seorang Arsitek adalah seorang ahli dalam bidang desain bangunan
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menyaratkan bahwa untuk bisa menyebut diri sendiri sebagai seorang Arsitek dan bisa berprofesi sebagai Arsitek di tengah-tengah masyarakat, seseorang harus memenuhi semua persyaratan berikut:
1) Sudah menyelesaikan pendidikan formal di bidang Arsitektur,
2) Memiliki pengalaman bekerja dengan seorang Arsitek Madya atau Utama (diterangkan kemudian) atau di sebuah perusahaan desain arsitektur (sering disebut dengan Biro Konsultan Arsitektur),
3) Mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI, dan 4) Lulus ujian Sertifikasi Keahlian Arsitek (SKA) yang diadakan IAI.
Di Indonesia, pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 4 tahun, dimana setelah itu seorang lulusan Arsitektur harus lebih dulu mengikuti program-program penataran yang diadakan IAI dan memiliki pengalaman kerja sebelum dapat mengikuti ujian SKA. Sementara di Amerika Serikat, pendidikan S1 Arsitektur berlangsung selama 5 tahun, dimana setelah itu lulusan Teknik Arsitektur dapat langsungmengikuti ujian SKA Amerika Serikat.
Selama kuliah S1-nya, seorang mahasiswa Arsitektur umumnya mempelajari hal-hal berikut: proporsi tubuh manusia, psikologi manusia dalam ruang, pengolahan ruang, pengolahan bentuk, dasar-dasar seni rupa, cara kerja berbagai tipe bangunan (kantor, pusat perbelanjaan, dll), dasar ilmu Struktur, dasar ilmu Utilitas Bangunan (penerapan ilmu Elektro dan Mesin dalam bangunan), dasar desain interior, dasar manajemen proyek, dan teknik menggambar.
Dengan bekal pendidikannya, pekerjaan seorang Arsitek di antaran
ya adalah:
1. Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki keterikatan fungsi dalam sebuah site dan mendesain site tersebut.
2. Mengolah tata ruang sebuah bangunan
3. Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan (termasuk perletakan furniturenya, dll).
4. Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan.
5. Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan.
6. Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan.
7. Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur penghawaan udara.
8. Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi dalam bangunan (lift, dsb).
9. Menghitung biaya konstruksi sebuah bangunan.